GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Ketika Maskapai Komersial Beralih ke Kargo: Solusi atau Masalah Baru?

Ilustrasi - (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, industri penerbangan di Indonesia menghadapi dinamika yang tidak mudah. Setelah pandemi melanda, permintaan penumpang menurun drastis. 

Banyak maskapai komersial yang akhirnya mencari cara agar tetap bertahan. Salah satu jalan yang diambil adalah mengubah sebagian armadanya menjadi pesawat kargo.

Bagi Anda yang menjalankan bisnis dan bergantung pada pengiriman udara, fenomena ini mungkin terasa seperti pisau bermata dua. 

Di satu sisi, ada harapan akses kargo lebih luas. Namun, di sisi lain, muncul juga persoalan baru yang tidak bisa diabaikan. Pertanyaannya, apakah langkah ini benar-benar solusi, atau justru memunculkan masalah baru?

Mengapa Maskapai Beralih ke Kargo?

Ketika jumlah penumpang turun drastis, maskapai tidak bisa hanya mengandalkan penerbangan reguler. Biaya perawatan pesawat tetap tinggi, belum lagi gaji karyawan dan ongkos operasional lainnya.

Kargo menjadi jalan keluar. Permintaan barang, khususnya dari sektor e-commerce, farmasi, dan logistik, justru meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. 

Dengan tren belanja online yang makin kuat di Indonesia, kebutuhan distribusi barang cepat dan efisien semakin mendesak. Maka, tak heran jika maskapai mulai melirik bisnis kargo untuk menutup kerugian dari sektor penumpang.

Manfaat bagi Bisnis di Indonesia

Beralihnya maskapai ke kargo tentu membawa sejumlah dampak positif, terutama bagi pelaku usaha:

  • Akses lebih cepat untuk pengiriman: Dengan lebih banyak pesawat kargo beroperasi, kapasitas distribusi barang antar kota maupun ke luar negeri menjadi lebih luas.
  • Meningkatkan daya saing produk lokal: Produk-produk segar seperti buah tropis, ikan, atau bunga bisa dikirim lebih cepat sehingga kualitas tetap terjaga saat tiba di pasar internasional.
  • Mendorong pertumbuhan e-commerce: Semakin mudahnya distribusi lewat udara akan mendukung perkembangan e-commerce yang membutuhkan pengiriman cepat ke berbagai daerah di Indonesia.

Apa Saja Tantangannya?

Peralihan maskapai ke layanan kargo memang membuka peluang baru, tetapi juga menghadirkan sejumlah tantangan yang tidak bisa diabaikan.

Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur. Tidak semua bandara di Indonesia memiliki fasilitas memadai untuk menangani volume kargo besar.

Gudang berpendingin, peralatan bongkar muat, hingga tenaga kerja terlatih masih menjadi kendala di banyak wilayah, sehingga proses distribusi bisa terhambat.

Selain itu, biaya kargo udara tidak selalu murah. Meskipun kapasitas pengiriman meningkat, ongkos tetap lebih tinggi dibanding moda transportasi lain. Bagi bisnis dengan margin keuntungan yang tipis, kondisi ini bisa menjadi beban tambahan yang cukup berat.

Tantangan lain muncul dari ketidakpastian jadwal. Beberapa maskapai yang belum sepenuhnya fokus pada kargo kerap mengubah jadwal secara mendadak, mengakibatkan pengiriman tertunda.

Ditambah lagi, kompetisi yang semakin ketat di sektor kargo membuat harga cenderung tidak stabil. Oleh karena itu, pelaku usaha harus lebih jeli dalam memilih jalur distribusi yang aman sekaligus efisien agar tidak merugikan bisnis.

Apa Dampaknya untuk Industri?

Industri farmasi dan kesehatan menjadi salah satu sektor yang merasakan langsung perubahan ini. Vaksin, obat, hingga peralatan medis yang harus cepat sampai kini punya lebih banyak opsi pengiriman.

Begitu juga dengan sektor perikanan. Indonesia dikenal sebagai salah satu eksportir produk laut terbesar. Dengan kargo udara, ikan segar bisa dikirim ke Jepang atau Eropa dengan lebih cepat. Namun, jika biaya terlalu tinggi, pelaku usaha kecil justru sulit bersaing dengan eksportir besar.

Apa yang Bisa Anda Lakukan?

Perubahan dalam industri logistik memang tidak bisa dihindari, tetapi pelaku usaha tetap dapat mengambil langkah strategis agar bisnis terhindar dari risiko besar.

Salah satunya adalah dengan melakukan diversifikasi jalur pengiriman. Mengombinasikan moda udara dengan laut maupun darat dapat membantu menjaga efisiensi biaya sekaligus memastikan rantai pasok tetap berjalan meski ada gangguan di salah satu jalur.

Selain itu, kerja sama dengan partner logistik yang tepat juga sangat penting. Platform seperti forwarder.ai memberi transparansi terkait biaya dan rute, sehingga Anda dapat menghitung risiko dengan lebih akurat sekaligus memilih solusi terbaik sesuai kebutuhan bisnis.

Ditambah dengan pemanfaatan kontrak jangka panjang bersama penyedia kargo, perusahaan bisa mengunci tarif serta mendapatkan kepastian kapasitas, yang sangat krusial di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Langkah lainnya adalah melakukan analisis kebutuhan bisnis secara cermat. Tidak semua produk harus dikirim melalui udara, sehingga perlu memilah produk dan memetakan dengan moda transportasi yang lebih sesuai. Pendekatan ini akan membantu bisnis menjaga keseimbangan antara biaya dan keandalan pengiriman.

Beralihnya maskapai komersial ke kargo memang memberi peluang baru bagi bisnis di Indonesia. Ada akses lebih cepat, kapasitas lebih luas, dan peluang pasar yang makin besar. 

Namun, tantangan seperti biaya tinggi, keterbatasan infrastruktur, dan ketidakpastian jadwal juga harus diperhitungkan.

Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu menilai apakah langkah ini menjadi solusi atau justru menambah masalah baru untuk rantai pasok Anda. satu hal yang pasti, memilih partner logistik yang transparan dan adaptif akan membantu Anda menghadapi perubahan ini dengan lebih percaya diri.

Jangan biarkan bisnis Anda terhambat oleh dinamika di industri penerbangan. Gunakan jasa forwarder.ai untuk merencanakan pengiriman yang lebih efisien, transparan, dan sesuai kebutuhan!

Komentar0

Type above and press Enter to search.