![]() |
Dosen dan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur bersama SMK Al Islah Surabaya. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Surabaya - Perkembangan teknologi saat ini memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat untuk mengakses informasi dengan cepat. Akan tetapi kemudahan aksesbilitas tersebut juga harus diiringi dengan kemampuan untuk memilah informasi yang valid, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Di kalangan pelajar, khususnya siswa sekolah menengah kejuruan, keterampilan untuk mengakses, memahami, dan mengolah informasi secara kritis merupakan langkah awal yang penting dalam membangun kemampuan riset yang berbasis pada literasi digital. Kemampuan riset ini menjadi peluang dan tantangan yang dihadapi bagi siswa kejuruan terkait bagaimana mempersiapkan diri baik secara akademik dan teknis untuk menghadapi dunia kerja melalui program magang ataupun kegiatan praktik lapangan.
Melalui latar belakang diatas, dosen dan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menginisiasi kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “DIGITAL LITERACY: First Step into Research” di SMK Al Islah Surabaya. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan siswa pada konsep dasar literasi digital sebagai pemahaman awal dalam proses berpikir ilmiah dan penyusunan karya tulis. Harapannya, siswa dapat memahami bahwa riset bukanlah hal yang rumit, melainkan sebuah keterampilan yang bisa dibangun melalui kebiasaan berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap informasi yang mereka konsumsi. Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan lapangan dari mata kuliah masyarakat informasi dan jejaring global, sehingga mahasiswa tidak hanya fokus terhadap pembelajaran yang ada di dalam kelas, tetapi juga mengetahui kondisi di lingkungan sekitar serta mengimplementasikan materi yang sudah didapatkan kepada masyarakat.
Kemampuan literasi digital menjadi kebutuhan fundamental, tidak hanya untuk kebutuhan akademik, tetapi juga untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Dalam kegiatan ini, para dosen dan mahasiswa membimbing siswa mengenali sumber informasi yang kredibel, memahami cara kerja mesin pencari, serta memperkenalkan langkah-langkah dasar dalam menyusun riset sederhana. Selain itu, siswa juga diberikan materi terkait penggunaan AI dalam melakukan riset. Salah satu mahasiswa dalam pemaparan materinya mengatakan, “AI bukan dijadikan sebagai satu-satunya sumber untuk melakukan riset, tetapi AI digunakan sebagai “asisten” dalam membantu proses riset”.
Kegiatan ini diranngkai dengan metode presentasi interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi pencarian data, siswa-siswi SMK Al Islah diajak untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pencari informasi yang kritis dan bertanggung jawab. Mereka dikenalkan pada pentingnya menghindari plagiarisme, cara menyusun kutipan dan daftar pustaka, serta mengenali struktur dasar penulisan ilmiah. Di akhir sesi, siswa juga diajak untuk mempraktikan penggunaan AI dalam melakukan riset seperti dalam menentukan penggunaan prompt.
Kepala SMK Al Islah Surabaya menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa pelatihan seperti ini sangat relevan bagi siswa SMK yang dituntut tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir analitis dan komunikatif. “Kegiatan ini sangat mendukung penguatan soft skills siswa kami, terutama dalam menghadapi tugas akhir dan dunia kerja yang semakin digital,” ujarnya.
Melalui “DIGITAL LITERACY: First Step into Research”, dosen dan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional UPN “Veteran” Jawa Timur berharap siswa-siswi SMK memiliki bekal awal untuk lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik dan dunia kerja di era digital. Kegiatan ini juga mencerminkan sinergi yang kuat antara pendidikan tinggi dan pendidikan menengah dalam mendorong kualitas sumber daya manusia Indonesia yang adaptif, kritis, dan melek teknologi.
*Penulis: Dewi Fortuna Sari, S.I.P., M.Law
*Editor: Neola
Komentar0