![]() |
Dosen dan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Surabaya - Di era digital yang serba cepat,
media sosial telah menjadi sumber utama informasi bagi seluruh kalangan
masyarakat, terutama generasi muda.
Namun, tidak semua informasi yang beredar melalui media sosial dapat dipercaya. Misinformasi, disinformasi,
dan hoaks menyebar dengan sangat mudah dan tidak dapat diketahui validitasnya. Selain itu media sosial juga menjadi alat propaganda bagi beberapa
kalangan untuk menyebarkan informasi. Kondisi
ini dapat menimbulkan dampak serius, mulai dari kesalahpahaman atau perbedaan
pandangan di masyarakat, konflik
sosial, hingga pengambilan keputusan yang keliru. Oleh karena itu, kemampuan
untuk menyaring informasi dengan cermat menjadi salah satu bentuk literasi
digital yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu.
Khususnya bagi remaja dan
pelajar, literasi dalam menyaring dan membagikan informasi cukup menjadi perhatian. Remaja yang tidak dibekali
dengan kemampuan berpikir kritis dalam mengakses informasi berisiko menjadi
korban maupun penyebar hoaks secara tidak sadar. Pelajar perlu membedakan mana
berita yang benar dan palsu atau hoaks. Maka dari
itu, edukasi mengenai cara mengenali informasi yang valid, memahami konteks
berita, serta etika berbagi di media sosial menjadi sangat relevan untuk
menciptakan generasi digital yang tidak hanya aktif, tetapi juga bertanggung
jawab.
Dalam rangka meningkatkan
kesadaran literasi digital di kalangan remaja, dosen dan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melaksanakan kegiatan
pengabdian masyarakat bertajuk “GEN-DIGITALKS: Cerdas Saring, Cermat
Sharing”. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Surabaya dan diikuti
oleh siswa kelas
VIII yang antusias mengikuti rangkaian
penyuluhan dan diskusi interaktif. Kegiatan ini digagas sebagai respons
terhadap meningkatnya arus informasi di media sosial yang tidak selalu disertai
dengan kemampuan untuk memilah informasi yang benar dan bermanfaat.
Misinformasi, disinformasi, serta berita palsu (hoaks) menjadi ancaman nyata
yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda. Oleh karena itu,
kemampuan untuk menyaring informasi secara
cerdas dan membagikannya secara bijak menjadi keterampilan kunci
yang perlu dimiliki oleh generasi digital saat ini. Kegiatan ini juga
melibatkan komunitas Turung Tangan Surabaya, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat
yang berfokus pada pendidikan,
Dalam sesi kegiatan, para dosen
dan mahasiswa memfasilitasi peserta untuk memahami perbedaan antara informasi
yang benar dan hoaks, cara
memverifikasi sumber berita, serta dampak hukum dan sosial dari penyebaran
informasi palsu. Melalui simulasi dan studi kasus, peserta diajak untuk
berlatih memverifikasi berita, membaca jejak digital, dan berdiskusi kritis
tentang etika bermedia sosial. Salah satu hal menarik dari kegiatan ini
adalah pendekatan edutainment, di mana peserta tidak hanya menerima
materi secara teoritis, tetapi juga diajak bermain kuis digital untuk menentukan berita
benar atau hoaks sesuai dengan isu-isu yang sedang viral di media sosial.
Pendekatan ini terbukti meningkatkan partisipasi aktif siswa sekaligus
memperkuat pemahaman mereka terhadap pentingnya tanggung jawab dalam berbagi
informasi.
Dalam penyampaian di akhir
kegiatan, tim dosen pelaksana dari
UPN “Veteran” Jatim, kegiatan GEN-DIGITALKS merupakan bagian
dari upaya membentuk digital citizenship yang sadar, bijak,
dan aktif dalam ekosistem informasi. “Kami ingin siswa memahami bahwa satu klik
bisa berdampak luas, maka penting untuk berpikir dua kali sebelum menyebarkan
konten,” jelasnya. Melalui kegiatan “GEN-DIGITALKS:
Cerdas Saring, Cermat Sharing”, diharapkan para pelajar dapat menjadi
generasi digital yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga beretika dan
bertanggung jawab dalam berkomunikasi serta berkontribusi di ruang publik
digital.
*) Penulis : Dewi Fortuna Sari, S.I.P., M.Law
*) Editor : Neola
Komentar0