![]() |
| Penggiat wisata Lampung Timur, Reza Azis Mukti. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Lampung Timur – Penggiat wisata Lampung Timur, Reza Azis Mukti, mendorong Pemerintah Kabupaten Lampung Timur untuk mengusung city branding berbasis Conservation Tourism dalam kegiatan Kajian City Branding Kabupaten Lampung Timur yang digelar pada Selasa, 23 Desember 2025, bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Lampung Timur.
Dalam forum tersebut, Reza menyampaikan gagasan yang ia sebut sebagai “Conservation Tourism”, yaitu konsep branding daerah yang menempatkan konservasi alam, pelestarian budaya, dan peran aktif masyarakat sebagai fondasi utama pembangunan pariwisata Lampung Timur.
Menurut Reza, Lampung Timur memiliki karakter dan kekuatan yang tidak dimiliki daerah lain. Keberadaan Taman Nasional Way Kambas, kawasan hutan mangrove, desa-desa penyangga, kekayaan budaya, situs purbakala, hingga praktik wisata berbasis komunitas yang tumbuh secara alami di tengah masyarakat, menjadi modal kuat untuk membangun identitas daerah.
“Lampung Timur tidak perlu mencari identitas baru. Kita sudah memiliki modal besar berupa kawasan konservasi, budaya, dan masyarakat desa yang hidup berdampingan dengan alam. Karena itu, konsep Conservation Tourism sangat relevan untuk dijadikan city branding,” ujar Reza dalam pemaparannya.
Reza menegaskan bahwa Conservation Tourism bukan sekadar konsep promosi pariwisata, melainkan sebuah komitmen pembangunan jangka panjang agar pariwisata Lampung Timur dapat tumbuh secara berkelanjutan tanpa mengorbankan lingkungan dan nilai budaya lokal.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan masyarakat sebagai aktor utama pariwisata, mulai dari desa wisata, pelaku UMKM, seniman, hingga komunitas lokal, sehingga manfaat pariwisata dapat dirasakan secara adil dan merata.
“Pariwisata Lampung Timur harus tumbuh bersama masyarakat, bukan menggusur mereka. Dengan city branding Conservation Tourism, pariwisata menjadi alat pelestarian, bukan eksploitasi,” tambahnya.
Melalui kajian city branding ini, diharapkan Kabupaten Lampung Timur dapat memiliki identitas pariwisata yang kuat, autentik, dan berdaya saing, sekaligus menegaskan posisinya sebagai kabupaten yang konsisten menjaga alam, budaya, dan masa depan generasi mendatang.
Konsep branding konservasi dinilai sangat tepat untuk Lampung Timur, seiring dengan arah pembangunan daerah yang mulai berfokus pada konservasi berkelanjutan. Pariwisata telah menjadi jati diri Lampung Timur, dengan Taman Nasional Way Kambas, kawasan taman purbakala, dan hutan mangrove sebagai alasan kuat untuk mengusung Lampung Timur sebagai kabupaten Conservation Tourism.

Komentar0