![]() |
| Ratusan Mahasiswa Antusias Ikuti Visiting Professor Prodi S1 Manajemen Unimus Bahas Business Model Canvas. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Semarang — Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan kegiatan Visiting Professor dengan tema “Pemahaman Business Model Canvas dan Panduan Strategis Bootstrapping dalam Pengembangan Usaha” di Aula Lantai 1 GKB 3, Selasa (11/11).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ch. Whidya Utami., MM., CLC., CPM (A) yang memberikan materi mendalam mengenai konsep Business Model Canvas (BMC) dan strategi Bootstrapping dalam merancang dan membangun bisnis rintisan.
Acara diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa dari Program Studi Manajemen FEB Unimus. Suasana kegiatan berlangsung interaktif dan kondusif, di mana mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan serta berdiskusi langsung dengan narasumber.
Dalam penyampaian materinya, Prof. Whidya Utami menegaskan bahwa Business Model Canvas merupakan alat efektif untuk memetakan model bisnis secara sederhana namun menyeluruh, mulai dari segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hingga struktur biaya dan sumber pendapatan.
Sedangkan Bootstrapping dijelaskan sebagai strategi pendanaan bisnis secara mandiri tanpa mengandalkan investor di tahap awal, agar pemilik bisnis dapat mempertahankan kontrol penuh terhadap arah pengembangan usaha.
Beberapa pertanyaan menarik dari peserta antara lain:
“Bagaimana menentukan segmen pelanggan yang tepat ketika bisnis masih baru?”
“Bagaimana langkah peningkatan penjualan untuk bisnis yang masih kecil?”
“Bagaimana mengukur kelayakan ide bisnis agar tidak salah langkah di awal?”
Menjawab pertanyaan tersebut, Prof. Whidya menegaskan bahwa penentuan segmen pelanggan perlu melalui observasi dan validasi langsung di lapangan, sedangkan pendanaan eksternal dapat dipertimbangkan setelah model bisnis terbukti stabil dan memiliki nilai tambah yang jelas.
“Untuk peningkatan penjualan perlu adanya tiga hal, yaitu brand knowledge, brand awareness, dan behavior customer,” jelas Prof. Whidya.
Prof. Whidya Utami juga menjelaskan, Business Model Canvas Overview. Menurutnya, Business Model adalah rancangan tentang bagaimana sebuah bisnis:
Membuat sesuatu untuk menciptakan nilai (value), Mengantarkan atau mendistribusikan nilai tersebut kepada pelanggan, dan Membiayai proses pembuatan serta mendapatkan pemasukan dari nilai yang diciptakan.
Business Model Canvas versi Osterwalder dan Pigneur merupakan tools untuk merancang dan mengembangkan model bisnis yang komunikatif dan mudah digunakan karena berisi “9 key elements of a business in one canvas.”
Alat ini membantu pelaku usaha melakukan kreasi dan koreksi secara cepat dan berulang kali, melihat keterkaitan antar elemen bisnis, serta memperbaiki hubungan yang belum terhubung secara tepat.
Definisi dan Ciri Financial Bootstrapping
Lebih lanjut, Prof. Whidya menjelaskan bahwa Financial Bootstrapping adalah strategi pembiayaan bisnis dengan memanfaatkan sumber daya internal dan pendapatan usaha sendiri tanpa bergantung pada dana eksternal seperti pinjaman bank atau investor.
Bootstrapping, kata Prof. Whidya, adalah cara “mandiri” membangun bisnis dengan modal kecil dari kantong sendiri serta mengandalkan pendapatan awal untuk tumbuh tanpa risiko besar.
Prof. Whidya mencontohkan beberapa perusahaan besar yang berawal dari strategi bootstrapping:
Apple Inc., Dell Technologies, GoPro, dan Spanx.
Para pendirinya memulai bisnis dari dana pribadi, garasi rumah, atau bantuan keluarga sebelum berkembang menjadi perusahaan global.
Kegiatan Visiting Professor ini menegaskan pentingnya perencanaan bisnis yang matang melalui Business Model Canvas dan kemandirian finansial melalui Bootstrapping.
Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan ide bisnis secara terarah dan menerapkan konsep-konsep tersebut dalam proyek maupun usaha nyata, guna membangun bisnis yang kuat, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Komentar0