GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Dorong PMII Jember SIAP: Sahabat Taufiq Maju Calon Ketua PC PMII Jember

Sahabat Taufiq Maju Calon Ketua PC PMII Jember

Penulis : Rafli Hartono

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember kembali menjadi sorotan menjelang Konfercab yang akan menentukan arah gerakan mahasiswa Islam di daerah yang dikenal dengan dinamika sosial dan ekologinya yang kompleks. Salah satu figur yang mencuri perhatian adalah Sahabat Mohammad Taufiqur Rahman, sosok muda yang dikenal kritis, konseptual, dan memiliki rekam jejak advokasi nyata di lapangan. Melalui gagasan besarnya bertajuk PMII Jember SIAP (Sinergi, Inklusif, Adaptif, dan Progresif), Taufiq membawa semangat baru untuk merevitalisasi peran PMII sebagai poros gerakan intelektual dan sosial yang responsif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan ruh pergerakan.

Sahabat Taufiq bukanlah nama baru dalam lanskap aktivisme Jember. Tahun lalu, ia menjadi salah satu inisiator gerakan kritis terhadap rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jember 2024–2044. Saat itu, ia bersama kader PMII turun langsung ke lapangan menyoroti cacat substansi dan potensi kerusakan ekologis akibat kebijakan tata ruang yang tidak berpihak pada masyarakat. Aksi tersebut bukan sekadar bentuk protes, melainkan refleksi dari kesadaran intelektual bahwa ruang hidup masyarakat tidak boleh dikorbankan atas nama pembangunan. Melalui data riset dan advokasi, Taufiq menunjukkan bagaimana kebijakan publik sering kali gagal membaca realitas ekologis dan sosial di akar rumput. Kini, ia maju sebagai calon Ketua PC PMII Jember, semangat yang sama dibawa ke level yang lebih konseptual dengan membangun arah strategis organisasi agar lebih tangguh, kolaboratif, dan progresif menghadapi tantangan baru.

PMII Jember SIAP: Sinergi, Inklusif, Adaptif, Progresif

Gagasan PMII Jember SIAP yang diusung Taufiq lahir dari refleksi atas situasi organisasi yang di satu sisi memiliki potensi besar, namun di sisi lain memerlukan pembaruan dalam sistem kaderisasi, manajemen gerakan, dan produksi gagasan. Empat pilar dalam visi tersebut — Sinergi, Inklusif, Adaptif, Progresif — menjadi arah transformasi PMII Jember dalam merespons dinamika sosial, digital, dan intelektual di era modern.

  • Sinergi
    PMII Jember harus mampu membangun kolaborasi lintas sektor antara kampus, masyarakat sipil, pemerintah daerah, dan lembaga riset, agar gerakannya tidak berjalan parsial. PMII tidak lagi hanya berbicara tentang internal kader, tetapi menjadi jembatan antara ilmu, aksi, dan kebijakan.

  • Inklusif
    PMII Jember harus terbuka ruang kaderisasi bagi semua latar belakang mahasiswa tanpa sekat struktural atau sektarian. PMII Jember harus menjadi rumah bagi semua kader untuk tumbuh, mengekspresikan ide, dan berpartisipasi aktif dalam proyek sosial maupun intelektual.

  • Adaptif
    PMII Jember harus responsif terhadap perubahan zaman, terutama dalam menghadapi tantangan digital, disinformasi, dan pergeseran nilai-nilai sosial di kampus. Adaptif berarti tidak kaku terhadap bentuk baru advokasi dan kaderisasi.

  • Progresif
    PMII Jember harus berani untuk menembus batas-batas lama, menolak stagnasi, dan terus mendorong inovasi dalam gerakan mahasiswa. PMII bukan hanya pelestari tradisi, tetapi pelopor pembaruan.

Reformulasi Kaderisasi dan Penguatan Basis Gerakan

Dalam misi besarnya, Taufiq menekankan pentingnya reformulasi kurikulum kaderisasi agar tidak berhenti pada aspek formal, melainkan bertransformasi menjadi proses pembentukan karakter dan intelektual yang kontekstual. Kaderisasi harus melahirkan pribadi dengan kapasitas riset, kemampuan analisis sosial, dan kepekaan terhadap realitas sekitar. Program pembinaan inklusif dan mentoring berkelanjutan juga menjadi fokus utama.

Menurut Taufiq, kader tidak bisa dibiarkan tumbuh tanpa arah setelah mengikuti jenjang formal pelatihan. Diperlukan sistem pendampingan yang konsisten, agar proses kaderisasi melahirkan kader progresif yang berani berpikir dan bertindak untuk perubahan. Selain itu, optimalisasi kolaborasi multisektor berbasis riset dan advokasi menjadi instrumen penting untuk mengembalikan posisi PMII Jember sebagai organisasi yang berwawasan ilmiah dan solutif. Gerakan harus didasarkan pada data, riset sosial, dan kajian lingkungan. Dengan demikian, setiap aksi memiliki legitimasi intelektual yang kuat.

Taufiq juga mendorong revitalisasi ruang dialektika kritis dan produksi gagasan inovatif karena ruang intelektual merupakan jantung dari organisasi. Forum-forum diskusi, bedah buku, hingga riset kolaboratif harus dihidupkan kembali sebagai tradisi berpikir khas PMII. Terakhir, resiliensi literasi digital berbasis Aswaja menjadi langkah penting dalam menjaga narasi moderasi dan nilai kemanusiaan di tengah arus media sosial yang kian deras. PMII Jember diharapkan menjadi benteng moderasi yang produktif di ruang digital, bukan hanya membantah tapi menawarkan solusi dan edukasi.

Menjaga Arah Gerakan Menuju PMII Jember SIAP

Gagasan PMII Jember SIAP bukan upaya meninggalkan akar tradisi Aswaja, melainkan bentuk penerjemahan nilai-nilai tersebut dalam konteks sosial dan teknologi masa kini. Nilai-nilai Aswaja menjadi fondasi moral dalam setiap langkah organisasi, sementara pendekatan riset, kolaborasi, dan inovasi menjadi strategi praktisnya.

Di tangan Sahabat Taufiq, PMII Jember diharapkan mampu menjembatani dua dunia: tradisi nilai dan modernitas gerakan. Ia percaya bahwa perubahan besar hanya bisa dicapai jika organisasi memiliki arah yang jelas, sistem yang kokoh, dan kader yang terdidik dengan baik.

Perjalanan panjangnya dalam advokasi sosial, riset kebijakan publik, dan kerja-kerja kolaboratif, menjadi bukti bahwa Taufiq bukan hanya memiliki gagasan, tetapi juga pengalaman untuk mewujudkannya. Melalui visi PMII Jember SIAP, Taufiq ingin mengembalikan semangat pergerakan mahasiswa sebagai garda depan perubahan sosial. Ia melihat bahwa peran PMII tidak boleh berhenti sebagai wadah ideologis, tetapi harus menjadi lokomotif bagi kebijakan publik, inovasi sosial, dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan semangat sinergi, inklusivitas, dan keberanian progresif, PMII Jember diarahkan untuk menjadi organisasi yang tangguh menghadapi arus modernisasi. Gerakan yang pernah menggugat ketimpangan ekologis kini berevolusi menjadi gerakan pembaruan sistemik: memperkuat kader, memperluas jejaring, dan meneguhkan posisi PMII sebagai kekuatan moral serta intelektual di Jember. PMII Jember kini bersiap, Sahabat Taufiq membawa keyakinan sederhana dalam menapaki babak baru pergerakan yang lebih inklusif, kolaboratif, dan progresif.

Komentar0

Type above and press Enter to search.