William Althur Bertemu Maudy Ayunda, Althur: Sosok Role Model Perempuan yang Menginspirasi

Suara Time, Jakarta — Pertemuan antara William Althur, sosok muda yang dikenal sebagai Komisaris Utama, Legal Public Affairs Consultant, akademisi serta tokoh inspiratif, dengan Maudy Ayunda, figur publik yang dikenal karena kontribusinya di bidang pendidikan, komunikasi, dan pemberdayaan perempuan, menjadi momen penuh makna yang menuai sorotan publik.

Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh refleksi. Dalam kesempatan itu, William Althur menyampaikan kekagumannya terhadap Maudy Ayunda, yang dinilainya sebagai "role model perempuan yang menginspirasi banyak orang, bukan hanya karena pencapaiannya, tetapi juga karena nilai dan prinsip hidup yang dipegangnya."

“Maudy Ayunda adalah sosok yang membuktikan bahwa kecerdasan, integritas, dan keberanian bisa berjalan seiring dalam diri seorang perempuan. Di tengah arus selebritas yang kerap menjual sensasi, dia justru hadir dengan isi, visi, dan komitmen pada pendidikan serta isu-isu kemanusiaan,” ujar Althur.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya berdiskusi mengenai masa depan generasi muda Indonesia, pentingnya pendidikan yang berorientasi nilai, serta urgensi menghadirkan lebih banyak figur perempuan di ruang-ruang pengambilan keputusan. Maudy Ayunda, yang merupakan lulusan Universitas Oxford dan Stanford University, membagikan perspektifnya tentang bagaimana perempuan bisa hadir sebagai agen perubahan tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai lokal yang dijunjung tinggi.

William Althur, yang telah dikenal melalui berbagai kontribusinya di bidang bisnis, akademik dan sosial politik, menyatakan bahwa pertemuan ini adalah salah satu momen “mahal” dalam hidupnya. Bukan karena popularitas yang dimiliki Maudy, tetapi karena kedalaman gagasan yang dibawa oleh sosoknya.

“Bertemu dengan seseorang yang memiliki wawasan global, namun tetap membumi dan membawa dampak nyata, adalah pengingat bagi saya pribadi bahwa kepemimpinan masa depan harus dilandasi oleh integritas dan pengetahuan. Kak Maudy menjadi contoh nyata dari itu semua,” imbuh Althur.

Keduanya juga sempat membahas bagaimana generasi muda perlu didorong untuk tidak hanya mengejar gelar atau pencapaian semata, tetapi juga mengembangkan kapasitas untuk berpikir kritis, berempati, dan mengambil peran aktif dalam membangun bangsa. Dalam diskusi tersebut, nilai-nilai tentang “purpose-driven leadership” menjadi benang merah yang menyatukan pandangan keduanya.