GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Mahasiswa UMM Dampingi Penguatan SDM Wisata di Tulungrejo: Gapoktan Mitra Arjuna Jadi Teladan Nasional

Pengembangan kompetensi hospitality bagi warga, khususnya anggota Gapoktan Mitra Arjuna oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang. (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, Batu — Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dilaksanakan oleh Kelompok 131 di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, sukses menjadi ajang hilirisasi hasil penelitian dan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata. Kegiatan yang berlangsung sejak 4 Januari hingga 14 Februari 2024 ini difokuskan pada pengembangan kompetensi hospitality bagi warga, khususnya anggota Gapoktan Mitra Arjuna, yang merupakan ujung tombak agrowisata desa tersebut. Didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Sasya Yuania Fadila Mas’udi, S.IP., MSTRATST., para mahasiswa dari Prodi Ilmu Pemerintahan ini memfokuskan program pada peningkatan mutu layanan wisata dan integrasi kearifan lokal dalam praktik hospitality.

Desa Tulungrejo, yang dikenal dengan keindahan alam serta komoditas unggulan seperti apel dan stroberi, memiliki potensi besar sebagai desa wisata. Namun, bertambahnya arus wisatawan menghadirkan tantangan baru, khususnya terkait kualitas pelayanan masyarakat sebagai tuan rumah. Berbagai keluhan wisatawan terhadap pelayanan yang kurang ramah dan minim informasi menjadi latar belakang pentingnya intervensi peningkatan kapasitas SDM lokal. Pendampingan dilakukan secara menyeluruh, meliputi pelatihan SOP pelayanan, penerapan hospitality berbasis budaya, serta digitalisasi promosi wisata. Warga dilatih untuk memanfaatkan media sosial, menyusun narasi desa, dan menyuguhkan pengalaman wisata yang personal seperti memetik buah dan memasak bersama. Perempuan dan kelompok disabilitas pun turut diberdayakan, menjadikan pendekatan ini inklusif dan menyeluruh.

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, PMM ini telah menjadi medium transformasi sosial. Desa kini tidak hanya menjadi lokasi pasif, melainkan pusat interaksi dan inovasi yang menyambut wisatawan sebagai bagian dari keluarga. Kehadiran mahasiswa UMM menjadi katalis perubahan, di mana masyarakat mulai memahami bahwa pelayanan unggul adalah bagian dari identitas budaya dan kebanggaan lokal. Kolaborasi lintas sektor—dari universitas, pemerintah desa, hingga BUMDes—berhasil menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Tulungrejo bukan hanya berhasil meningkatkan kualitas layanan wisata, tetapi juga menunjukkan kepada Indonesia bahwa desa bisa menjadi laboratorium sosial dan inspirasi pembangunan nasional berbasis keadilan ruang dan regenerasi sosial.

Komentar0

Type above and press Enter to search.