GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Guru Tak Lagi Ribet Rekap Absensi, Mahasiswa UNPAM Bawa Solusi Digital ke SDN Limo 2

Mathew Nathaniel Lawalata, Filzah Mutiah, Dr. Triningsih (Kepsek SDN Limo 2), dan Kevin Novebrianto. (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, Depok - Selama bertahun-tahun, pencatatan absensi di SD Negeri Limo 2 Depok masih dilakukan secara manual menggunakan buku tulis. Setiap pagi, guru mencatat kehadiran siswa satu per satu, lalu di akhir semester mereka harus merekap semua data tersebut ke dalam laporan tertulis. Proses ini tak hanya menyita waktu, tapi juga rawan kesalahan. Data bisa tercecer, keliru dicatat, atau bahkan hilang sebelum sampai ke meja operator. Rekap akhir semester yang seharusnya menjadi tugas administratif sederhana, sering kali berubah menjadi pekerjaan yang menyita waktu berjam-jam. Bagi guru yang juga harus mempersiapkan materi pelajaran dan mendampingi siswa di kelas, beban administratif seperti ini bisa menjadi penghambat.

Permasalahan tersebut menjadi titik tolak lahirnya sebuah solusi digital yang kini digunakan langsung di sekolah tersebut. Tiga mahasiswa Universitas Pamulang — Filzah Mutiah, Kevin Novebrianto, dan Mathew Nathaniel Lawalata — merancang sebuah aplikasi absensi berbasis mobile dan web yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan guru-guru SDN Limo 2. Sistem ini memungkinkan pencatatan kehadiran siswa dilakukan secara digital melalui perangkat apa pun, baik ponsel maupun laptop, dan semua data akan tersimpan secara otomatis di dalam sistem.

Aplikasi ini hadir dengan antarmuka sederhana dan ramah pengguna. Guru cukup login, memilih kelas, lalu menandai kehadiran setiap siswa dengan satu kali klik. Tidak perlu lagi membawa buku absen atau mencatat ulang di akhir bulan atau semester. Semua aktivitas terekam otomatis dan bisa dipantau oleh admin sekolah secara real-time.

Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur rekapitulasi dan laporan otomatis. Laporan kehadiran siswa dapat diunduh dalam format PDF atau Excel kapan pun dibutuhkan. Sistem akan menyusun laporan berdasarkan data harian yang sudah masuk tanpa perlu input ulang. Proses yang sebelumnya dilakukan manual di akhir semester, kini bisa diselesaikan dalam hitungan detik. “Banyak guru yang biasanya harus rekap satu-satu setiap akhir semester. Dengan sistem ini, cukup sekali input setiap pagi, nanti laporan sudah bisa langsung diunduh kapan pun dibutuhkan dalam format yang mudah diolah,” ujar Kevin.

Kepala SDN Limo 2, Dr. Triningsih, S.Pd SD, M.Pd., menyambut positif kehadiran aplikasi ini. Ia menyebut sistem ini sangat membantu tugas guru dan operator dalam mengelola absensi dan laporan kehadiran. Menurutnya, langkah ini juga sejalan dengan upaya sekolah dalam menerapkan digitalisasi sebagai bagian dari peningkatan mutu pendidikan. “Kami memang sedang berupaya memperkuat digitalisasi di lingkungan sekolah. Jadi ketika ada mahasiswa yang membawa solusi seperti ini, kami tentu sangat mendukung,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa sistem ini mampu memangkas waktu kerja guru dalam menyusun laporan absensi, sehingga mereka bisa lebih fokus pada siswa dan pembelajaran. “Kami merasa terbantu sekali. Kalau sebelumnya laporan absensi bisa makan waktu berjam-jam, sekarang hanya butuh beberapa menit. Guru juga jadi lebih punya waktu untuk fokus ke siswa, bukan kertas kerja,” lanjutnya.

Implementasi aplikasi ini juga tidak memerlukan perangkat mahal. Sistem berjalan ringan dan kompatibel di hampir semua smartphone Android dan browser umum, sehingga memudahkan guru di semua jenjang untuk menggunakannya tanpa perlu pelatihan rumit. Setiap guru memiliki akun pribadi, sementara admin sekolah dapat mengelola data dari seluruh kelas secara terpusat.

SD Negeri Limo 2 sendiri merupakan salah satu sekolah dasar negeri yang berdiri sejak tahun 1977 dan berlokasi di Jalan Rajawali No. 76, Kecamatan Limo, Kota Depok. Dengan jumlah siswa mencapai lebih dari 580 dan 22 guru pengajar aktif, sekolah ini menjalankan Kurikulum Merdeka dan sudah mengantongi akreditasi A. Selain dikenal sebagai sekolah yang menerapkan pembelajaran tematik dan inklusif, SDN Limo 2 juga aktif mengembangkan program seperti Literasi Digital dan Kelas Ramah Anak. Tak heran jika upaya modernisasi sistem administrasi seperti ini langsung mendapat sambutan positif dari pihak sekolah.

Mewakili tim pengembang, Filzah Mutiah menyampaikan bahwa aplikasi ini dibangun agar bisa terus digunakan dan tidak berhenti hanya sebagai proyek sesaat. Ia berharap inovasi sederhana ini bisa menjadi pintu masuk bagi sekolah-sekolah lain yang mengalami tantangan serupa. “Kami buat ini bukan hanya untuk memenuhi tugas kampus, tapi agar benar-benar bisa dimanfaatkan jangka panjang oleh sekolah. Kalau bisa diterapkan juga di sekolah lain, tentu akan sangat kami syukuri,” tuturnya.

Komentar0

Type above and press Enter to search.