Penampakan rumah karyawan PTPN yang hancur usai dilahap si jago merah pasca insiden kerusuhan di Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur, belum lama ini. Masyarakat Ijen mengutuk keras aksi premanisme tersebut karena dinilai merusak citra Ijen dan mengganggu kondusifitas yang selama ini terbangun dengan baik. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Jakarta - Masyarakat yang bermastautin di sentra pengembangan kopi arabika Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyesalkan tindakan segelintir aksi premanisme yang telah berbuat kekacauan termasuk merusak aset negara di Desa Kaligedang.
Sejumlah
masyarakat yang telah hidup berdampingan dengan PTPN selama puluhan tahun
menilai bahwa perbuatan oknum tersebut telah menjurus ke aksi premanisme dan
termasuk perbuatan melanggar hukum.
"Masyarakat
Ijen tidak seperti itu. Kami sangat menyayangkan ulah segelintir oknum di
Kaligedang yang telah bertindak anarkis, menyebabkan kekacauan, dan bahkan
merusak aset negara hingga viral di media sosial. Kami sangat malu dengan ulah
itu," kata Misyana saat ditemui di Bondowoso, Selasa.
Ibu
dua anak itu mengatakan bahwa dirinya telah hidup berdampingan dengan PTPN
selama puluhan tahun. Dari PTPN juga, orang tuanya memperoleh penghasilan. Dan
dari PTPN juga, dia dapat memastikan pendidikan kedua putrinya itu mendapat
kehidupan yang layak serta pendidikan yang baik.
PTPN,
kata dia, juga terus bertransformasi. Selama tiga tahun terakhir, transformasi
PTPN turut membuat kehidupan masyarakat desa kian mumpuni. Program-program
kemitraan, pendampingan, dan pelatihan, tidak hanya membuat petani semakin
cakap keahlian, namun juga membuka peluang-peluang baru dalam menggarap
pasar.
"Sejak
awal saya dan suami bermitra dengan PTPN, Alhmdulillah, kehidupan kami lebih
dari cukup. Kami memiliki kesempatan untuk terus belajar, berkembang, dan PTPN
juga membuka ruang-ruang baru bagi kami agar dapat berkontribusi mendukung
program Pak Prabowo memperkuat ketahanan pangan," ujarnya.
Setali
tiga uang, Rafada warga lainnya yang telah menjadi bagian dari kelompok tani
binaan PTPN berharap kejadian tersebut tak lagi terulang. Menurut dia,
kondusifitas adalah kunci dari pertumbuhan dan kemandirian ekonomi.
Ia
mengatakan akan terus menjadi bagian dari semangat PTPN untuk membantu
pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional melalui tanaman-tanaman
yang pangan yang ia budidayakan. Areal negara yang dikelola PTPN I SupportingCo
bersama dengan PTPN IV PalmCo telah bertransformasi menjadi kebanggaan nasional
melalui produksi kopi berkualitas tinggi tersebut tidak melupakan khittahnya,
tumbuh dan berkembang bersama petani.
"Kami
telah menjalankan skema kerjasama dengan ribuan masyarakat. Dan alhamdulillah,
saudara-saudara kami di sini merasakan dampak dan manfaat positif dari
kerjasama ini," kata Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV
PalmCo, Irwan Perangin-Angin
Pengembangan
kopi arabika di Ijen kian menggeliat usai Holding Perkebunan Nusantara III
(Persero) mengambil langkah strategis dengan melibatkan kerja sama operasional
(KSO) dua subholding PTPN III (Persero), yakni PTPN IV PalmCo dan PTPN I
SupportingCo di perkebunan Java Coffee Estate yang ada di kawasan Ijen Jawa
Timur.
Hasilnya,
produksi perkebunan Kopi Arabika tertua ke tiga di dunia tersebut meningkat
setiap tahun dan konsisten menembus pasar global.
Meski begitu, PTPN tidak hanya fokus pada penguatan produksi dan upaya menembus pasar kopi internasional, melainkan turut membawa perubahan dan perbaikan dalam kontribusi positifnya sebagai perusahaan negara kepada masyarakat setempat.
Komentar0