GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Peneliti Komunikasi UNAIR, Big Data Ubah Wajah Humas Pemerintah, Tak Lagi Sekadar Kliping Berita

Talkshow "Women in Digital Transformation" pada acara AI Talent Day & Graduation 2025 di The Luxus Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (17/12). (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, Jakarta – Paradigma kehumasan (Public Relations) di sektor pemerintahan sedang mengalami pergeseran fundamental. Penggunaan Big Data kini menjadi instrumen vital yang mengubah cara pemerintah berkomunikasi dengan publik, meninggalkan pola-pola konvensional yang hanya mengandalkan intuisi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Olivia Ridheta Citrawijaya, Peneliti Bidang Media dan Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), saat menjadi narasumber dalam sesi Talkshow "Women in Digital Transformation" pada acara AI Talent Day & Graduation 2025 di The Luxus Grand Ballroom, Jakarta, Rabu (17/12).

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Digital (BPSDM Komdigi) tersebut, Olivia menyoroti bahwa integrasi teknologi digital menuntut Humas pemerintah untuk berevolusi.

"Big Data telah mengubah lanskap kehumasan pemerintah secara radikal. Kita tidak lagi berbicara soal sekadar menyebarkan rilis atau memantau kliping berita, tetapi bagaimana data analitik mampu memetakan sentimen publik secara presisi dan real-time," ujar Olivia yang juga merupakan penerima penghargaan Awardee Beasiswa Komdigi Berprestasi 2025.

Sebagai peneliti yang juga berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Keuangan, Olivia memaparkan hasil pengamatannya bahwa adaptasi teknologi data memungkinkan kebijakan publik dikomunikasikan dengan lebih efektif dan terukur. Menurutnya, kolaborasi antara analisis Big Data dan strategi komunikasi yang humanis adalah kunci keberhasilan transformasi digital nasional.

Pemaparan Olivia ini sejalan dengan tema besar acara, "Complete, Connect, Create: The Next Chapter of 30.000 AI Talent Indonesia's Generation", yang menekankan pentingnya kesiapan talenta digital dalam menghadapi era kecerdasan buatan.

Tampil bersama narasumber lainnya seperti Cindy Zakya Andini dan Masayu Heppy Sharhana, Olivia menegaskan bahwa peran perempuan sebagai peneliti dan praktisi komunikasi sangat krusial untuk memastikan penggunaan data dalam pemerintahan tetap menjunjung tinggi etika dan keberlanjutan.

"Transformasi ini bukan pilihan, melainkan keharusan. Humas pemerintah harus menjadi garda terdepan yang data-driven, namun tetap menyampaikan pesan dengan empati," pungkasnya.

 

Komentar0

Type above and press Enter to search.