GUdpBSYpTSd0TSY5TUW8TSC5TA==

Dari Fisika ke Dapur, Ibu Prety Sukses Kembangkan Usaha Ayam Paso

Lulusan Magister Fisika Teori Universitas Indonesia ini kini dikenal sebagai pendiri Ayam Paso. (Foto: Dok/Ist).

Suara Time, Jakarta – Dari rumus fisika hingga racikan sambal pedas, Prety Rosyidin membuktikan bahwa kesuksesan tak selalu sejalan lurus dengan gelar akademik. Lulusan Magister Fisika Teori Universitas Indonesia ini kini dikenal sebagai pendiri Ayam Paso, usaha kuliner rumahan yang jadi favorit banyak kalangan.

Sebelum terjun ke dunia kuliner, Prety pernah menulis buku kumpulan rumus fisika untuk pelajar. Namun pandemi COVID-19 menjadi titik balik dalam hidupnya. Saat mobilitas terbatas, ia mulai memasak untuk keluarga, tetangga, hingga teman-teman. Respons positif mendorongnya untuk merintis Ayam Paso, usaha ayam presto sambal medok yang kaya rasa dan bebas pengawet.

“Saya buat versi kami sendiri, tanpa pengawet, tapi tetap fresh dan kaya rasa,” ujar Prety.

Awal Mula dari Dapur Rumah

Ide Ayam Paso berawal dari kebiasaan sang suami yang gemar makan ayam penyet. Ia kerap mengeluhkan tekstur ayam yang kurang empuk dan sambal yang kurang ‘nendang’. Dari sinilah Prety bereksperimen menciptakan resep ayam presto dengan sambal pedas khas kampung. Menu tersebut tak hanya disukai keluarga, tapi juga diminati oleh tetangga dan komunitas sekitarnya.

Tantangan dan Dukungan Keluarga

Sebagai ibu rumah tangga, tantangan utama adalah membagi waktu antara rumah dan usaha. Namun dukungan dari suami dan anak-anak menjadi sumber kekuatannya.

“Suami dan anak-anak saya support system utama. Mereka bantu dari promosi sampai urusan teknis kecil,” tuturnya.

Memperkenalkan brand Ayam Paso bukan perkara mudah. Namun berkat konsistensi, pendekatan personal ke pelanggan, dan keaktifan di media sosial, produknya mulai dikenal luas. Bahkan, salah satu momen penting adalah ketika Ayam Paso direview oleh influencer nasional Raffi Ahmad.

Filosofi: Masak dengan Hati, Jual dengan Jujur

Dalam menjalankan usahanya, Prety memegang prinsip sederhana: masak dengan hati, jual dengan jujur. Bahan baku dipastikan selalu segar, dan semua bumbu diracik sendiri untuk menjaga cita rasa autentik.

“Saya terinspirasi dari teman yang lebih dulu buka usaha ayam bakar, lalu saya kembangkan versi presto sambal pedas khas kampung,” jelasnya.

Salah satu pengalaman paling membekas bagi Prety adalah ketika seorang pelanggan mengatakan bahwa rasa ayam buatannya mengingatkan pada masakan sang ibu.

Memberdayakan Sesama Ibu Rumah Tangga

Tak hanya fokus berjualan, Prety juga aktif dalam kegiatan komunitas dan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga. Ia membuka peluang kerja sama hingga sistem titip jual bagi para ibu di lingkungannya, agar bisa memperoleh tambahan penghasilan dari rumah.

“Saya ingin ibu-ibu bisa dapat tambahan penghasilan dari rumah, seperti saya,” ungkapnya.

Saat ini, ia sedang menyiapkan tim operasional agar usaha tidak lagi bergantung pada satu orang. Inovasi menu dan konsistensi kualitas tetap menjadi prioritas utama.

Mimpi dan Visi Ayam Paso

Ke depan, Prety berharap Ayam Paso bisa hadir di lebih banyak rumah tangga sebagai pilihan lauk rumahan yang lezat dan terpercaya. Ia bahkan memiliki cita-cita untuk membuka gerai kecil di berbagai titik kota.

“Kalau saya harus menggambarkan Ayam Paso dalam tiga kata, saya pilih: Rumahan. Lezat. Tulus,” pungkasnya.

Pendidikan Tinggi Tak Selalu Jadi Penentu

Kisah Prety Rosyidin menjadi bukti bahwa gelar akademik bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Justru ketika seseorang mengikuti passion-nya, jalan baru bisa terbuka lebar.

Di tengah banyaknya perempuan yang ragu memulai usaha karena terbentur waktu dan peran domestik, Prety menunjukkan bahwa dari dapur rumah pun bisa lahir inspirasi, penghasilan, dan pemberdayaan.


*) Penulis adalah Haya Anditi Putri, Mahasiswa Universitas Siber Asia.

Komentar0

Type above and press Enter to search.