![]() |
Platform Exporthub.id, UMKM kini memiliki akses lebih mudah, cepat, dan terstruktur untuk membawa produk lokal ke panggung dunia. (Foto: Dok/Ist). |
Suara Time, Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus berkembang, UMKM Indonesia kembali menemukan harapan baru untuk menembus pasar internasional. Melalui platform Exporthub.id, UMKM kini memiliki akses lebih mudah, cepat, dan terstruktur untuk membawa produk lokal ke panggung dunia.
Didirikan dengan semangat mengakselerasi ekspor nasional, Exporthub.id menjadi jembatan antara pelaku usaha kecil menengah dengan pasar global. Tidak sekadar marketplace, platform ini berperan sebagai ekosistem terpadu yang membekali UMKM dengan pelatihan ekspor, layanan sertifikasi produk, akses pembiayaan, hingga pendampingan teknis untuk memenuhi standar internasional.
Dalam sebuah wawancara, Direktur Exporthub.id, Andi Pranata, menyebutkan bahwa misi utama mereka adalah "mempermudah jalan UMKM Indonesia untuk berkompetisi di pasar ekspor tanpa harus melewati prosedur yang berbelit dan biaya yang memberatkan." Ia menambahkan, kehadiran Exporthub.id diharapkan dapat mengubah narasi bahwa ekspor hanya domain perusahaan besar.
Salah satu keunggulan Exporthub.id adalah sistem kurasi produk. Tim ahli melakukan seleksi terhadap produk yang akan ditampilkan ke buyer internasional, memastikan hanya produk terbaik dari Indonesia yang dipasarkan. Mulai dari kerajinan tangan, makanan olahan, produk fesyen, hingga komponen industri ringan, berbagai potensi unggulan lokal dipoles agar siap bersaing di pasar global.
Tak hanya itu, Exporthub.id juga membangun jaringan mitra strategis di berbagai negara. Kolaborasi dengan perwakilan dagang, asosiasi bisnis internasional, hingga platform B2B global, memperluas peluang bagi UMKM untuk menjangkau pembeli dari Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika.
Dari sisi teknologi, Exporthub.id menghadirkan dashboard pintar yang memungkinkan pelaku UMKM memantau permintaan pasar, menganalisis tren ekspor, dan mengelola transaksi secara real-time. Fitur ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.
Cerita sukses pun mulai bermunculan. Salah satunya adalah Batik Lestari, sebuah UMKM dari Solo yang berhasil mengekspor produk batik modern ke Prancis dan Jepang. Pemilik Batik Lestari, Sinta Dewi, mengaku terbantu berkat pelatihan ekspor yang diberikan Exporthub.id, dari mulai negosiasi harga, pembuatan katalog produk, hingga pengurusan dokumen ekspor.
Melalui Exporthub.id, pemerintah dan sektor swasta juga bersinergi untuk meningkatkan literasi ekspor di kalangan UMKM. Program-program inkubasi ekspor, seminar daring, hingga workshop ekspor digital rutin digelar untuk membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan praktis dan jaringan internasional yang lebih luas.
Dengan potensi lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia, kehadiran Exporthub.id menjadi angin segar. Tidak hanya membuka pasar, tetapi juga mendorong transformasi mindset pelaku UMKM dari sekadar berjualan lokal menjadi pemain global.
Ke depan, Exporthub.id menargetkan dapat membantu 10.000 UMKM aktif masuk pasar ekspor dalam lima tahun ke depan. Sebuah target ambisius, namun bukan mustahil, jika didukung semangat kolaborasi, inovasi, dan keberanian untuk mendobrak batasan.
Indonesia kini tidak lagi hanya dikenal sebagai pasar konsumen besar. Dengan Exporthub.id, negeri ini tengah membangun reputasinya sebagai negara eksportir produk UMKM berkualitas di mata dunia.
Komentar0